alamat kantor Gubernur Jawa Tengah

Alamat Kantor Gubernur Jawa Tengah dan Sosoknya

Banyak orang di luar sana mencari alamat kantor gubernur Jawa Tengah. Pencarian terkait ini sebenarnya merupakan hal yang bisa diwajarkan. Itu karena kantor gubernur sendiri merupakan bangunan yang cukup menarik.

Jika seseorang pergi ke Jawa Tengah, akan terasa aneh apabila tidak datang dan melihatnya. Perlu diingat, Jawa Tengah sendiri merupakan provinsi yang sangat kaya. Disana terdapat banyak wisata alam yang bisa dikunjungi.

Dengan banyaknya variasi wisata alam tersebut, seseorang akan bisa menikmati wisata dengan jenis yang paling cocok. Sebagai contoh, datang kesana untuk menikmati pantai bisa dilakukan. Namun datang untuk menikmati gunung juga sama tepatnya.

Bisa dikatakan, arsitektur yang dibuat di Jawa Tengah membuat keindahan alam tersebut sangat tertunjang. Perlu diingat, adalah kesalahan jika menganggap bangunan di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah satu-satunya tempat yang menarik.

Selain bangunan di alamat tersebut, ada juga bangunan lain yang tidak kalah menarik. Jika melihat di beberapa pusat kota, arsitekturnya sendiri dibuat mirip dengan arsitektur khas Jawa. Ini membuat kesan menarik semakin menonjol.

Mengenal Alamat Kantor Gubernur Jawa Tengah

Alamat kantor dari gubernur Jawa Tengah sendiri terletak di Semarang. Untuk menemukannya, seseorang tidak akan merasa kesulitan. Itu karena, lokasinya terletak di pusat kota Semarang.

Alamat kantor Gubernur Jawa Tengah sendiri ada di Jl. Pahlawan No.9, Mugassari, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50249. Jika ada keperluan kesana, seseorang bisa datang sejak pagi hari. Itu karena bangunannya sendiri sudah buka sejak pukul 7 pagi.

Sebenarnya bisa juga menghubungi dulu sebelum datang. Itu karena kantor gubernur memiliki nomor khusus yang bisa dihubungi. Nomor tersebut adalah 024 8311174. Ketika datang kesana, arsitektur yang dimiliki bangunannya sangat khas.

Nantinya kesan berlipat-lipat pada bangunan tersebut akan langsung menonjol. Bangunannya sendiri dibuat cukup megah dengan warna putih yang mendominasi.

Berikut Daftar Gubernur Jawa Tengah

Ada banyak tokoh besar yang pernah memimpin di alamat kantor Gubernur Jawa Tengah. Itu karena, gubernur Jawa Tengah sendiri tercatat sudah berganti kepemimpinan hingga belasan kali. Namun ingat, kantor gubernur ini bukan rumah tinggal.

Itu karena, para gubernur memang datang kesana untuk bekerja. Nantinya para gubernur tersebut memiliki rumahnya sendiri jika ingin beristirahat. Untuk lebih tepatnya, berikut daftar tokoh besar yang pernah bekerja disana.

  1. Suroso

Orang pertama yang pernah bekerja di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Suroso. Suroso mulai menjabat satu hari sejak kemerdekaan atau 18 Agustus 1945.

Masa jabatannya sendiri tidak lama karena ia sudah lengser pada 12 Oktober 1945. Perlu diingat, Suroso adalah pribadi yang independen. Itu karena ia memegang jabatan sebagai pemimpin Jawa Tengah dengan status non partai.

Suroso sendiri termasuk orang yang sangat berpengalaman. Ketika memimpin Jawa tengah, ia sudah berusia 52 tahun. Ia sendiri meninggal pada tahun 1976 atau tepatnya ketika berusia 83 tahun.

  1. Wongsonegoro

Orang selanjutnya yang pernah bertugas di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Wongsonegoro. Ia adalah gubernur yang menggantikan Suroso pada 13 Oktober 1945. Masa jabatannya sendiri berlangsung cukup lama yaitu hingga 4 Agustus 1949.

Berbeda dengan Suroso, Wongsonegoro merupakan orang yang aktif di partai. Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia aktif di Partai Indonesia Raya. Walaupun lebih muda, usia Wongsonegoro dan Suroso sendiri tidak terlalu jauh.

Wongsonegoro lahir pada tahun 1897. Ini membuatnya berusia 48 tahun ketika menjadi pemimpin Jawa Tengah. Ia sendiri meninggal pada tahun 1978 ketika menginjak usia 81 tahun.

  1. Boedjiono

Nama selanjutnya yang pernah bekerja di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Boedjiono. Jika melihat perpindahan Suroso ke Wongsonegoro, ada selang waktu sehari dari sejak Suroso lengser hingga naiknya Wongsonegoro.

Namun kondisi berbeda akan terlihat pada perpindahan Wongsonegoro ke Boedjiono. Itu karena Boedjiono memegang peran pemimpin pada hari yang sama dengan hari lengsernya Wongsonegoro yaitu 4 Agustus 1949.

Masa bakti Boedjiono di Jawa tengah sendiri cukup lama. Itu karena ia menjabat hingga 8 Juli 1954. Dengan ini masa jabatannya mencapai 4 tahun 11 bulan.

  1. Mangoennegoro

Mangoennegoro juga termasuk ke dalam daftar panjang yang pernah bekerja di alamat kantor gubernur Jawa Tengah. Ia menjabat sejak 8 Juli 1954 atau di hari yang sama dengan lengsernya Boedjiono.

Untuk Masa baktinya sendiri adalah 4 tahun 4 bulan. Itu karena ia turun dari jabatannya pada 29 November 1958. Jika melihat dari masa jabatan ini, Mangoennogoro memimpin lebih sebentar dari Boedjiono.

Perbedaan masa kepemimpinan keduanya adalah 7 bulan. Mangoennegoro sendiri tidak aktif di partai. Itu karena dia memimpin Jawa Tengah dengan status independen tanpa partai.

  1. Soekardji Mangoenkoesoemo

Nama selanjutnya yang pernah mengabdi di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Soekardi Mangoenkoesoemo. Soekardji menjabat sejak lengsernya Mangoennogoro pada 29 November 1958. Namun masa baktinya tidak lama.

Jika Gubernur sebelumnya menjabat hingga lebih dari 4 tahun, masa bakti Soekardji tidak sampai 2 tahun atau lebih tepatnya hanya 1 tahun 2 bulan. Itu karena ia sudah lengser pada 15 Januari 1960.

Sama seperti dua Gubernur sebelumnya, Soekardji sendiri adalah orang yang cukup independen. Itu karena ia memimpin Jawa Tengah dengan status non non partai.

  1. Hadisoebeno Sosrowerdojo

Nama selanjutnya yang bisa ditambahkan adalah Hadisoebeno Sosrowerdojo. Ia juga pernah mengabdi di alamat kantor Gubernur Jawa Tengah. Masa abdinya sendiri adalah sekitar 1 tahun. Pertama kali Hadisoebeno menjabat adalah pada 15 Januari 1960.

Ia hanya menjabat selama satu tahun karena di tahun 1961, Hadisoebeno sudah diganti oleh Gubernur ke tujuh. Hadisoebeno sendiri lahir pada tahun 1912. Ini membuatnya berusia 48 tahun ketika memimpin Jawa Tengah.

Hadisoebeno sendiri meninggal pada tahun 1971 atau ketika usianya menginjak 59 tahun. Berbeda dengan beberapa nama sebelumnya, Hadisoebeno aktif di partai. Partainya sendiri adalah Partai Nasional Indonesia yang dibuat Ir. Soekarno pada tahun 1927.

  1. Mochtar

Berpindah dari Hadosoebeno, ada Muchtar yang menjadi penerusnya sebagai pemimpin. Tentu sosok ini juga mengabdi di alamat kantor gubernur Jawa Tengah.

Pertama kali Mochtar menjabat adalah pada tahun 1961 atau ketika usianya menginjak 52 tahun. Ia sendiri menjabat selama lima tahun hingga 5 Mei 1966. Perlu diingat, Mochtar sendiri meninggal pada tahun 1985.

Ketika itu usianya menginjak 76 tahun. Sama seperti gubernur sebelumnya, Mochtar juga aktif di partai. Ia aktif di partai yang sama yaitu Partai Nasional Indonesia. Ketika itu partai ini memang memiliki kekuatan massa yang cukup besar.

  1. Moenadi

Nama selanjutnya yang pernah mengabdi di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Moenadi. Pertama kali Moenadi menjabat adalah pada tanggal 5 Mei 1966. Massa baktinya sendiri hingga 28 Desember 1974 atau selama 8 tahun 7 bulan.

Perlu diketahui, Moenadi tidak aktif di partai. Itu karena ia adalah pemimpin dengan basis militer. Moenadi sendiri lahir pada tahun 1923 dan meninggal pada usia 90 tahun di 2013. Ketika menjabat sebagai Gubernur, Moenadi berusia 43 tahun.

  1. Supardjo Rustam

Nama selanjutnya yang pernah memimpin Jawa Tengah adalah Supardjo Rustam. Supardjo pertama kali memimpin pada 28 Desember 1974. Ketika itu ia memimpin selama dua periode. Periode pertamanya sampai 1979 dan periode keduanya sampai             5 Juni 1983.

Di periode pertamanya, Supardjo adalah pemimpin yang memiliki basic militer. Namun di periode keduanya, ia mulai aktif di partai Golongan Karya.

  1. Muhammad Ismail

Nama selanjutnya yang pernah menjabat di alamat kantor gubernur Jawa Tengah adalah Muhammad Ismail. Setelah Supardjo lengser pada 5 Juni 1983, Ismail langsung memegang kepemimpinan selama dua periode hingga 1993.

Pada masa kepemimpinan Ismail, keberadaan wakil gubernur mulai diadakan. Wakil gubernur pertamanya adalah Soeparto Tjitrodihardjo dan gubernur keduanya adalah Sunartejo.

  1. Suwardi Prawira Negara

Suwardi Prawira Negara memimpin selama satu periode. Ia memimpin dari tahun 1993 hingga 24 Agustus 1998. Sama seperti Muhammad Isamil, ia berasal dari partai Golongan Karya.

Pada awal masa kepemimpinannya, wakil Suwardi adalah Sunartejo. Namun di akhir masa kepemimpinannya, wakil yang dipilih menjadi Soesmono Martosiswojo.

  1. Mardiyanto

Mardiyanto juga pernah mengabdi di alamat kantor Gubernur Jawa Tengah. Ia memimpin selama dua periode dari 24 Agustus 1998 hingga 29 Agustus 2007. Mardiyanto sendiri memimpin dengan status militer.

Awalnya, wakil gubernur yang dipilihnya adalah Soesmono Martosiswojo. Namun di akhir masa jabatannya, wakilnya berubah menjadi Ali Mufiz.

  1. Ali Mufiz

Selepas Mardiyanto lengser, Ali Mufiz yang sebelumnya menjabat sebagai wakil berganti peran menjadi pimpinan. Ia sendiri menjabat dengan label aktif di partai PDI Perjuangan.

Untuk pertama kali Ali Mufidz menjabat adalah 28 September 2007. Masa jabatannya sendiri tidak lama yaitu hingga 23 Agustus 2008. Ketika ia menjabat, posisi sebagai wakil gubernur dibiarkan kosong.

  1. Bibit Waluyo

Nama selanjutnya yang sempat menjadi pimpinan di alamat kantor Gubernur Jawa Tengah adalah Bibit Waluyo. Pertama kali Bibit Waluyo memimpin adalah pada 23 Agustus 2008. Ia menjabat selama 5 tahun hingga 23 Agustus 2013.

Sama seperti nama sebelumnya, Bibit Waluyo berasal dari partai PDI Perjuangan. Ketika itu, wakil yang dipilihnya adalah Rustriningsih. Perlu diketahui, Bibit Waluyo memimpin ketika berusia 59. Itu karena ia lahir pada tahun 1949.

  1. Ganjar Pranowo

Nama terakhir yang ada di daftar ini adalah Ganjar Pranowo. Bisa dikatakan, Ganjar adalah salah satu gubernur yang paling populer di daftar ini. Pertama kali Ganjar memimpin adalah pada 23 Agustus 2013. Sebelumnya masa baktinya sudah habis pada 5 September 2018.

Namun saat pemilihan kembali dilakukan, Ganjar kembali terpilih menjadi Gubernur. Ini membuat masa baktinya habis pada tahun 2023. Sama seperti dua nama sebelumnya, Ganjar aktif di Partai PDI Perjuangan.

Dalam dua periode kepemimpinannya, Ganjar memilih dua wakil yang berbeda. Pada periode pertama, wakilnya adalah Heru Sudjatmoko. Sedangkan pada periode kedua, pria kelahiran 1968 ini memilih Taj Yasin Maimoen.

Dengan nama-nama besar di atas, nampak jelas kalau kantor gubernur memiliki sejarah yang sangat panjang. Bukan tidak mungkin, pada masa depan akan ada nama besar lain yang mengabdi di sana.

Namun masih banyak perdebatan mengenai sosok yang layak menggantikan Ganjar Pranowo. Itu karena, sulit mencari pribadi lain yang bisa memiliki pencapaian serupa ketika mengabdi di alamat kantor gubernur Jawa Tengah.